Sebagai tumpuan harapan sebagian besar masyarakat, sangatlah
wajar bila kinerja pelayanan pemerintah menjadi sorotan utama selama periode
mudik Lebaran pada tahun-tahun mendatang.
Untuk jangka pendek, skenario business-as-usual masih valid untuk dijadikan andalan. Dalam kaitan
ini, pemerintah telah bekerja keras untuk meningkatkan dan mempertahankan
kualitas, bahkan membangun jalan baru, dengan maksud agar ritual tahunan
bernama “mudik Lebaran” dapat berlangsung lancar, manusiawi, nyaman, dan
selamat, tanpa ekses yang tidak diharapkan.
Infrastruktur jalan dalam kaitan ini sangatlah vital,
sehingga seluruh masyarakat akan dapat menilai kinerja penyelenggaraan
pelayanan secara kasat mata.
Namun demikian, untuk jangka menengah dan panjang, skenario
lain perlu dipertimbangkan. Untuk jangka menengah, Pemerintah dalam hal ini Departemen
PU perlu terus mendorong disepakatinya SISTRANAS agar dapat menjadi acuan
pembangunan sektoral bidang transportasi, sekaligus dalam rangka melaksanakan
amanat PP No. 26/2008 tentang RTRWN.
Muatan RTRWN telah mengatur keseimbangan pengembangan
antar-moda transportasi tersebut sebagai pembentuk struktur ruang nasional.
Dengan kedua acuan hukum di atas, maka Departemen PU dapat terus mendorong
penguatan sektor transportasi lain yang bersifat massal, khususnya kereta api,
yang sekaligus bersifat komplementer dengan jaringan jalan. Dengan demikian
akan terjadi pembagian beban yang lebih merata antar-moda transportasi yang
tidak hanya bertumpu pada jalan raya, seperti sarana dan prasarana kereta api,
pelabuhan laut, dan pelabuhan udara. Pembebanan antar-moda sudah selayaknya
dikembangkan sehingga prasana jalan dapat melayani kebutuhan logistik dan
pergerakan manusia secara lebih efektif dan efisien.
Untuk jangka panjang, dalam rangka pemerataan beban spasial
pada skala makro-nasional sebagaimana telah diamanatkan dalam RTRWN, maka sudah
saatnya Pemerintah mulai memikirkan pengurangan beban Jakarta, khususnya, dan
Pulau Jawa, umumnya, melalui desentralisasi kegiatan (bukan hanya
desentralisasi kewenangan dan sumberdaya yang saat ini terjadi).
Pembentukan struktur ruang wilayah nasional yang lebih
efektif dan efisien diharapkan akan dapat terwujud melalui pembangunan
prasarana dan sarana transportasi secara bertahap.
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu alasan mudik Lebaran
adalah daya tarik kawasan perdesaan yang khas. Oleh karenanya, ke depan kawasan
perdesaan perlu mempertahankan jati-dirinya yang unik tersebut. Dalam era kota
ke depan, maka kawasan perdesaan harus dilihat sebagai warisan sekaligus
pinjaman dari anak cucu kita yang harus dipelihara dengan baik. Kita perlu
mulai mensosialisasikan pentingnya upaya perlindungan rural heritage, yang
terdiri darinatural, cultural and landscape heritage
Sumber:PU
Sumber:PU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar